Saturday, November 29, 2008

Semangkuk Nasi Putih.....

Semangkuk Nasi Putih.....

( Based on True story )



Pada sebuah senja 20 tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya

seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir di depan sebuah rumah makan

cepat saji di
kota metropolitan, menunggu sampai tamu di restoran sudah agak sepi,

dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut.



"Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih."



Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik
rumah makan.



Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya

meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu

menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.



Ketika pemuda ini menerima
nasi putih dan sedang membayar berkata dengan pelan :

"dapatkah menyiram sedikit kuah sayur di atas nasi saya."



Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum :

"Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !"



Sebelum
habis makan, pemuda ini berpikir : "kuah sayur gratis."

Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.



"Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak

lagi nasinya." Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada

pemuda ini.



"Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah sebagai

makan siang saya !"



Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu

dari keluarga miskin di luar kota, demi menuntut ilmu datang ke kota, mencari uang

sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.



Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir

telur disembunyikan di bawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas

terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.



Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini,



hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan di bawah nasi?





Suaminya kemudian membisik
kepadanya :



"Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk dinasinya dia tentu akan merasa

bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain

kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat lain hanya membeli

semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah."



"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya."



"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?"



Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.



"Terima kasih, saya sudah selesai makan." Pemuda ini pamit kepada mereka.



Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan

mata berterima kasih kepada mereka.



"Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !" katanya sambil melambaikan

tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan-segan

datang lagi.



Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini

singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk

nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.



Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi

setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.



Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan

sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba kehilangan mata pencaharian

dan mengingat anak mereka yang disekolahkan diluar negeri yang perlu biaya setiap bulan

membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.



Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya

seperti direktur dari kantor bonafid.



"Apa kabar?, saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh

direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami

telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana,

keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan."



"Siapakah direktur di perusahaan kamu?, mengapa begitu baik terhadap kami?

saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !" sepasang suami istri ini berkata

dengan terheran.



"Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling

suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang

lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya."



Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah

bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan

bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses untuk kerajaan

bisnisnya.



Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan
sepasang suami istri ini,

jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya

dan menjadi sesukses sekarang.



Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya.



Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada

mereka :"bersemangat ya ! di kemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !"



Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu perbuatan indah

dan yang paling mengharukan.





TERHARU?, ayo mulai jangan sungkan untuk berbuat baik hari ini...



You never know... what will happens tommorow?


Sumber: forum

0 comments:

Post a Comment