Saturday, April 4, 2009

Impossible menjadi I'm Possible

Untuk menjadi nomor satu, tidak harus menjadi orang nomor satu
Tugas Kita adalah mengubah IMPOSSIBLE menjadi I'M POSSIBLE

Sebuah kata yang sederhana tetapi sangat menginspirasi bagi setiap orang yang
membacanya.

Semua yang IMPOSSIBLE di dunia ini yang dapat membuatnya menjadi POSSIBLE yaitu
I'M,
ya kita sendirilah yang dapat membuat semuanya menjadi mungkin apalagi kalau
kita meyakini
bahwa hal tersebut selaras dengan Hukum Tuhan.
By Andreas Hartono

AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI
oleh karena itu AKU SELALU MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN.

Kata-kata di atas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang
terpenting.. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram
dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita.
Kita akan
selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang
kita miliki. Katakanlah kita telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan
tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi kita masih merasa kurang. Pikiran kita
dipenuhi berbagai target dan keinginan. Kita begitu terobsesi oleh rumah yang
besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak
uang.

Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi
anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat.
Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta
yang kita miliki, kita tak pernah menjadi “KAYA” dalam arti yang
sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang kaya. Orang yang kaya
bukanlah orang yang memiliki banyak hal tetapi orang yang dapat menikmati apapun
yang mereka miliki. Tentunya
boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa
inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan
berfokus pada apa yang sudah kita miliki.

Cobalah lihat keadaan di sekeliling kita, pikirkan yang kita miliki, dan
syukurilah. Kita akan merasakan nikmatnya hidup. Pusatkanlah perhatian kita pada
sifat-sifat baik atasan dan orang-orang di sekitar kita. Mereka akan menjadi
lebih menyenangkan.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat
membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat
seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek
berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih
beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih
tampan, lebih
cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan penghasilan saya
dengan rekan-rekan semasa kuliah. Perasaan ini membuat saya resah dan gelisah.
Sebagai mantan mahasiswa teladan di kampus, saya merasa gelisah setiap
mengetahui ada kawan satu angkatan yang memperoleh penghasilan di atas saya.

Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi saya. Saya menjadi
gemar gonta-ganti pekerjaan, hanya untuk mengimbangi rekan-rekan saya.

Saya bahkan tak peduli dengan jenis pekerjaannya, yang penting gajinya lebih
besar. Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini tak akan pernah ada habisnya.
Saya berubah dan mulai mensyukuri apa yang saya dapatkan. Kini saya sangat
menikmati pekerjaan saya. Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau
dari rumput di pekarangan sendiri.

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.
Karena itu
bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang
sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.. Ketika
ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ”Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang
pertama sudah meninggal, yang kedua hidup ditanah seberang. Kalau berhasil
selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya.
Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan
berjumpa dengan anak pertama saya di surga.”

Bersyukurlah !

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan
untuk belajar.
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit. Di masa itulah kamu tumbuh…
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu. Karena itu memberimu kesempatan untuk
berkembang.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru. Karena itu akan membangun kekuatan
dan karaktermu.
Bersyukurlah untuk
kesalahan yang kamu buat. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih. Karena itu kamu telah membuat suatu
perbedaan.

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif …
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi
berkah bagimu …

Sumber : Email

0 comments:

Post a Comment