Tidur Lebih Sedikit Rentan Penyakit
Tidur cukup dapat memperbaiki sistem kesehatan tubuh. Ketika tubuh kurang tidur, kegiatan 'reparasi' tidak berjalan. Akibatnya tubuh rentan terhadap penyakit dan menimbulkan efek sangat berbahaya.
Demikian laporan singkat hasil penelitian gabungan Universitas Warwick dan Universitas College London.
Seperti dilansir dari Telegraph, para peneliti kedua universitas itu menemukan ciri-ciri yang menjadi indikasi penyebab penyakit jantung dengan hanya melihat pada durasi tidur manusia.
Indikasi itu hanya ditemukan pada perempuan tidak pada laki-laki, meski memiliki durasi kurang tidur yang sama.
Indikasi pertama dilihat dari tingginya kadar level Interlukin 6 dari setiap perempuan yang tercatat tidur selama delapan jam, dibandingkan dengan perempuan yang tidur kurang dari tujuh jam.
Indikasi lain, rendahnya level High-sensitivity C-reactive protein (kadar reaksi protein pada tubuh) yang bisa memprediksikan kondisi Jantung, ternyata kondisi ini ditemukan pada banyak perempuan yang tercatat tidur hanya lima jam atau kurang.
Dalam penelitian itu dikatakan durasi tidur pendek berhubungan erat dengan kenaikan risiko terkena penyakit jantung dan hubungan itu ternyata tidak sama risikonya antara laki-laki dan perempuan.
"Hasil itu menunjukkan, betapa pentingnya konsistensi untuk tidur selama tujuh atau delapan jam untuk kesehatan," katanya.
Penelitian berawal dari penemuan studi skala besar yang berlangsung antara 1991-1999 dengan melakukan investigasi antara penyakit dengan durasi tidur antara laki-laki dan perempuan. Pada studi itu melibatkan 4.600 sukarelawan dengan 73% dari sukarelawan adalah laki-laki.
Sukarelawan memiliki rentang usia 35-55. Data yang diperoleh berasal dari pertanyaan tertulis dan pemerikasaan kesehatan masing-masing sukarelawan.
(di kutif dari inilah.com)
link : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2166383
Tidur cukup dapat memperbaiki sistem kesehatan tubuh. Ketika tubuh kurang tidur, kegiatan 'reparasi' tidak berjalan. Akibatnya tubuh rentan terhadap penyakit dan menimbulkan efek sangat berbahaya.
Demikian laporan singkat hasil penelitian gabungan Universitas Warwick dan Universitas College London.
Seperti dilansir dari Telegraph, para peneliti kedua universitas itu menemukan ciri-ciri yang menjadi indikasi penyebab penyakit jantung dengan hanya melihat pada durasi tidur manusia.
Indikasi itu hanya ditemukan pada perempuan tidak pada laki-laki, meski memiliki durasi kurang tidur yang sama.
Indikasi pertama dilihat dari tingginya kadar level Interlukin 6 dari setiap perempuan yang tercatat tidur selama delapan jam, dibandingkan dengan perempuan yang tidur kurang dari tujuh jam.
Indikasi lain, rendahnya level High-sensitivity C-reactive protein (kadar reaksi protein pada tubuh) yang bisa memprediksikan kondisi Jantung, ternyata kondisi ini ditemukan pada banyak perempuan yang tercatat tidur hanya lima jam atau kurang.
Dalam penelitian itu dikatakan durasi tidur pendek berhubungan erat dengan kenaikan risiko terkena penyakit jantung dan hubungan itu ternyata tidak sama risikonya antara laki-laki dan perempuan.
"Hasil itu menunjukkan, betapa pentingnya konsistensi untuk tidur selama tujuh atau delapan jam untuk kesehatan," katanya.
Penelitian berawal dari penemuan studi skala besar yang berlangsung antara 1991-1999 dengan melakukan investigasi antara penyakit dengan durasi tidur antara laki-laki dan perempuan. Pada studi itu melibatkan 4.600 sukarelawan dengan 73% dari sukarelawan adalah laki-laki.
Sukarelawan memiliki rentang usia 35-55. Data yang diperoleh berasal dari pertanyaan tertulis dan pemerikasaan kesehatan masing-masing sukarelawan.
(di kutif dari inilah.com)
link : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2166383
0 comments:
Post a Comment