Sunday, February 15, 2009

satelit tabrakan







Satelit Bertabrakan
Pemantauan Luar Angkasa Perlu Ditingkatkan

Cape Canaveral, Rabu - Satelit komunikasi milik AS dan satelit militer Rusia yang sudah tidak berfungsi bertabrakan di luar angkasa, Rabu (11/2), sekitar 790 kilometer di atas Siberia, Rusia. Tabrakan satelit semacam itu merupakan yang pertama kali terjadi.
Berdasarkan laporan Space News, Badan Penerbangan dan Luar Angkasa AS (NASA) mengeluarkan peringatan yang menyebutkan satelit Cosmos 2251 milik Rusia seberat 900 kilogram bertabrakan dengan satelit komersial Iridium milik perusahaan di Maryland seberat 560 kilogram pada pukul 16.55 GMT atau pukul 23.55 WIB.
NASA menyebutkan, tabrakan itu menyebabkan dua kumpulan puing yang cukup besar. Belum diketahui seberapa banyak dan seberapa besar puing satelit akibat tabrakan itu.
Tabrakan dua satelit besar itu berisiko terhadap obyek luar angkasa lain, seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan satelit yang mengobservasi Bumi. Namun, NASA menegaskan bahwa ancaman terhadap ISS dan awaknya kecil karena ISS mengorbit 354 kilometer di atas Bumi atau 436 kilometer di bawah orbit tabrakan kedua satelit.
NASA juga menyatakan tabrakan itu tidak membahayakan misi peluncuran pesawat luar angkasa Discovery pada 22 Februari ke ISS.
Terjadinya tabrakan satelit itu menegaskan perlunya peningkatan pemantauan terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar angkasa. ”Ini adalah orbit penting bagi banyak satelit,” kata Kolonel Les Kodlick dari Komando Strategis AS.
Saat ini, Jaringan Pengawasan Luar Angkasa AS tengah melacak 500-600 puing baru dengan ukuran sebesar 10 sentimeter. Jumlah itu menambah sampah luar angkasa yang sudah mencapai 18.000 keping.
Satelit Cosmos 2251 diluncurkan tahun 1993 sebagai satelit komunikasi dan diperkirakan sudah tidak berfungsi antara lima hingga 10 tahun lalu.
Satelit Iridium diluncurkan tahun 1997 dan merupakan bagian dari sebuah sistem yang terdiri atas 65 satelit aktif milik Iridium Holdings LLC. Satelit itu menyediakan layanan data dan suara bagi area yang tidak dilayani oleh jaringan komunikasi yang berbasis di darat.
Akibat tabrakan itu, layanan Iridium sempat terganggu selama beberapa saat. Pernyataan perusahaan itu menyebutkan, tabrakan itu bukan bagian dari kegagalan di pihak Iridium atau teknologinya. Satelit yang hancur itu akan diganti satelit baru dalam waktu 30 hari.

Sumber : Kompas

0 comments:

Post a Comment