BAYI berusia 2 tahun 2 bulan itu tercebur ke laut sedalam 4 meter di dekat Pujasera Pinang Sebatang, Balai, Riau, Kamis (12/2) sekitar pukul 12.10. Tak ada yang tahu ada bayi tercebur ke laut.
Ketika itu Rahmat Afit sedang berada di Pelabuhan Beton Pinang Sebatang. Dia ke tempat itu hendak melihat kapal yang tengah parkir di pelabuhan.
Tak sengaja dia melihat ada tubuh bayi terapung di laut. Spontan pria ini meloncat ke laut guna mengangkat bayi tersebut. Dia bahkan tak sempat menyelamatkan ponsel dan dompet. Semuanya basah. Dia juga nyaris tenggelam karena sudah lama tidak berenang.
"Saya hanya sempat melepas sepatu dan langsung terjun menyelamatkan anak tersebut dan membawanya ke pelabuhan. Saat itu mulutnya sudah mengeluarkan buih," tutur Rahmat.
Dia melarikan Gio, nama balita itu, ke Puskesmas Tanjungbalai yang hanya berjarak 100 meter dari lokasi kejadian. Kata Rahmat, ketika diangkat, Gio sudah tak bernapas lagi. Denyut nadinya pun sudah tak ada. Selama 30 menit bayi itu seperti orang mati.
Beruntung, Gio lekas mendapat pertolongan dari dokter Gina yang tengah bertugas di puskesmas. Gio langsung mendapat pertolongan pertama berupa napas bantuan. "Dia sempat kejang-kejang dan dalam keadaan tidak sadar ketika tiba di puskesmas, lantas kami beri oksigen," kata Gina.
Seorang perawat membantu Gina membersihkan kerongkongan Gio dengan selang berdiameter kecil. Mereka menyedot kotoran yang berada di dalam kerongkongan dan paru-paru Gio.
"Paru-parunya kemasukan air, hampir sekitar 30 menit dia tidak sadarkan diri. Selain itu, denyut nadinya sempat hilang dan akhirnya dia siuman," ujar Gina. Tak lama kemudian, Gio sadarkan diri dan langsung menangis.
Tiba-tiba hilang
Bagaimana proses Gio tercebur ke laut? Tidak seorang pun tahu. Neneknya, Cikrak (45), juga tak tahu. "Saya enggak tahu kalau dia tercebur. Awalnya dia bermain dengan beberapa orang yang tengah berada di kedai kopi," ujar Cikrak yang sehari-hari menjaga bocah itu karena ibunya bekerja.
Cikrak baru merasa kehilangan setelah Gio tak terlihat lagi di sekitar lokasi itu. Dia langsung resah dan berusaha mencari cucunya ke mana-mana, termasuk ke tepi pantai. "Saya juga sudah lihat di laut di tepi pujasera tersebut, tapi enggak ada juga," ujarnya.
Cikrak baru mengetahui cucunya tenggelam setelah melihat banyak orang berkerumun dan berteriak ada anak kecil tenggelam. "Saya langsung lari dan melihat ke sana, ternyata dia cucu saya," ujar Cikrak.
Wanita setengah baya itu tampak sangat cemas karena melihat cucunya tak sadarkan diri. Beruntung bocah itu akhirnya bisa diselamatkan.
Gio diduga tercebur ke laut setelah bermain-main di pinggir pagar pembatas pujasera. Dia diduga jatuh melalui celah di pagar pembatas itu.
"Mungkin dia lagi main di pagar dan tercebur. Dia anaknya memang sangat aktif," kata Eli yang memiliki kedai di sekitar pujasera itu. Namun, saat tercebur tersebut memang tidak seorang pun yang melihat.
Warga yang berkerumun di tempat itu ikut bersyukur ketika tahu Gio selamat. "Ajaibnya dia masih tetap mengapung walaupun tercebur ke laut," ungkap seorang warga.
Padahal, menurut warga, arus di sekitar laut tersebut cukup kuat. Kemarin Gio sudah sadarkan diri. Kondisinya pun sudah cukup bagus. Dokter pun membolehkan Gio untuk kembali ke rumah bersama orangtuanya. Namun, Gio tampak syok. Dia langsung terkejut dan menangis bila disentuh.
Sumber: www.kompas..com
Saturday, February 14, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment