Selama minggu-minggu kemarin, puluhan juta larva ulat bulu muncul di utara wilayah Liberia, mengunyah dan memakan tanaman hijau serta mengkontaminasi sumber air, diperkirakan 350,000 penduduk dari 62 desa yang terkena bencana. pada tanggal 27 Januari Presiden Liberia mengumumkan tiga kabupaten yang terpengaruh dalam keadaan darurat.
Menurut laporan CNN pada tanggal 28, pada tanggal 27 Menteri Informasi Liberia Lawrence di Monrovia ibukota Liberia mengatakan kepada CNN, puluhan juta larva ulat bulu telah muncul di sebelah utara negara tersebut, mereka merusak tanaman hijau, seperti brokoli dan kubis, kotoran ulat bulu mengkontaminasi Sumber air.
Lawrence mengatakan "Saya dulu tidak menyadari bahwa ada ulat bulu di sini, tetapi yang pasti belum pernah ada begitu banyak, itulah sebabnya kenapa setelah menemukan ulat bulu, kami kehilangan akal, tidak tahu bagaimana untuk menangani mereka."
Lawrence mengatakan, ada indikasi bahwa ulat bulu ini telah menyebar ke negara tetangga Guinea, Sierra Leone.
Pejabat Libia mengatakan keadaan darurat meliputi tiga kabupaten di utara Liberia: Bunn, Lofa dan Gbarpolu.
Presiden Liberia Ellen Sirleaf pada hari Senin (26/1) berkata kepada parlemen, bahwa 350.000 penduduk di 62 wilayah kota di tiga kabupaten mungkin terkena pengaruh, dia katakan: “ini sungguh-sungguh sebuah bencana.” Presiden memerintahkan sebuah tim kecil khusus, termasuk anggota Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), untuk menentukan jenis ulat bulu ini dan penyemprotan obat-obatan hama dimulai.
Winfred Hammond perwakilan FAO di Liberia mengatakan bahwa serangan hama "sangat luar biasa." Dia mengatakan bahwa ulat bulu mulai muncul pada 12 Januari, dan kemudian menyebar dengan cepat. Hanya dalam jangka waktu satu minggu yang pendek, ulat bulu telah tersebar di 50 desa.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengatakan bahwa petugas peyelidiki menduga ulat bulu adalah Ulat Tentara Army Worms dari Afrika. Hama ini berkembang pesat, dan ngengat dewasa dapat terbang jarak jauh pada malam hari. pada saat ini situasi semakin buruk, sumber air di wilayah tersebut telah terkontaminasi oleh kotoran ulat bulu secara besar-besaran.
FAO mengingatkan bahwa: "Hama di Liberia dianggap sebagai bencana yang paling serius dalam 30 tahun." " wabah hama terakhir terjadi di Afrika pada tahun 2006 di Ghana."
FAO mengatakan bahwa petugas peyelidiki menduga ulat bulu itu adalah Ulat Tentara Army Worms dari Afrika.(lim)
Sumber : Forum
Sunday, February 1, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment