Awas! Ada penyakit dalam jajanan anak Anda. Penyakit itu berasal dari zat kimia Monosodium Glutamat (MSG) yang menjadi penyedap rasa dalam makanan ringan tersebut.
MSG ini biasa ditemui dalam sejumlah jajanan anak-anak seperti kerupuk, maupun penyedap rasa lainnya. Bila dikonsumsi secara terus menerus oleh tubuh, bisa menjadi faktor pemicu berbagai penyakit.
Menurut dr Delyuzar SpPA (K), Direktur Eksekutif Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM), anak-anak yang mengonsumsi MSG bisa menimbulkan penyakit kanker. "MSG itu pemicu penyakit, bila sejak dini sudah sering mengunsumsinya, maka bisa dibayangkan bagaimana akibatnya. Karena penyakit itu bersifat kronik yang dampaknya baru dapat diketahui beberapa tahun ke depan," jelas Delyuzar.
Menurutnya, kanker yang disebabkan melalui MSG bermacam-macam. Bisa kanker tenggorokan, atau kanker payudara. Dan yang paling rentan akibatnya adalah perempuan. Sementara bagi orang dewasa, risiko jika sering mengonsumsi MSG adalah gangguan pada kesuburan. Hal ini diketahui setelah JKM melakukan percobaan kepada tikus.
"Berdasarkan percobaan sementara kepada tikus, diketahui bahwa MSG menggangu pertumbuhan sel telur, sedangkan pada hormon (kelenjar endomentirum) kian menipis. Dan khususnya pria, mengganggu perkembangan pematangan testis," ujar Delyuzar.
Tidak hanya bahaya MSG yang patut diwaspadai. Sebuah penelitian lain yang dilakukan di Bogor melansir adanya bahaya bakteri yang bernama Salmonella Paratyphi A. Bakteri ini berasal dari es batu yang tidak dimasak terlebih dahulu pada minuman yang dijual di kaki lima.
Selain cemaran mikrobiologis, cemaran kimiawi lainnya adalah penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) ilegal seperti borax (pengempal yang mengandung logam berat Boron), formalin (pengawet yang digunakan untuk mayat), rhodamin B ( pewarna merah pada tekstil), dan methanil yellow (pewarna kuning pada tekstil).
Apalagi sebuah penelitian di Jakarta baru-baru ini menemukan bahwa anak-anak sekolah umumnya setiap hari menghabiskan ¼ waktunya di sekolah. Uang jajan anak sekolah rata-rata sekarang berkisar antara Rp 2000 - Rp 4000 per hari. Bahkan ada yang mencapai Rp 7000. Lebih jauh lagi, hanya sekitar 5% anak-anak tersebut membawa bekal dari rumah.
Secara umum penyakit bawaan makanan (foodborne diseases) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di banyak negara. Karena penyakit ini dianggap bukan termasuk penyakit yang serius, maka seringkali kasus-kasusnya kurang terlaporkan.
Untuk mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang tidak sehat dan tidak aman, perlu dilakukan usaha promosi keamanan pangan baik kepada pihak sekolah, guru, orang tua, murid, serta pedagang. Secara sinambung, sekolah dan pemerintah perlu menggiatkan kembali UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).
" Minimal pengawasan ekstra dari orangtua maupun pihak sekolah perlu dilakukan agar anak-anak terhindar dari makanan yang tidak sehat. Begitu juga buat dinas terkait, harus juga bisa mengawasi produk jajanan pada anak-anak," imbau Delyuzar mengakhiri.
Sumber :
http://www.harian-global.com/index.p...etro&Itemid=53
Forum
Tuesday, March 10, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment