AIR punya peran penting bagi kesehatan, kebugaran, konsentrasi dan kualitas kehidupan. Sebagian masyarakat belum menyadari bahkan di negara maju bahwa air turut berperan dalam mencegah berbagai penyakit, mengoptimalkan kemampuan fisik dan kualitas kehidupan manusia.
"Gejala dehidrasi seperti bibir kering, sulit BAB, urin berwarna kuning-kecokelatan dengan volume urine yang sering diremehkan," papar Ketua Umum Pergizi Pangan (Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia) Prof Dr Hardinsyah MS.
Menurut Hardinsyah, jika kekurangan air bisa mengganggu fungsi ginjal. Sebab, organ tersebut paling penting untuk menjaga keseimbangan air dan elektrolit.
Hampir semua penyakit seperti hati, jantung, otak, ginjal akan selalu dikaitkan dengan keseimbangan air dan elektrolit yang akan menimbulkan penyulit bila ginjal tidak dapat mengompensasi. Kekurangan 2 persen air tubuh mulai menimbulkan gejala kekurangan air seperti haus dan bibir kering. 4-6% air tubuh hilang, akan terasa sakit kepala, pusing dan lemah.
12 persen hilang, akan sulit mengunyah dan perlu bantuan medik. Kekurangan air sebanyak 15-25% berakibat fatal. "Kurang minum dapat berdampak pada gangguan kesehatan, menurunkan kemampuan fisik, menurunkan daya ingat atau konsentrasi, sulit buang air besar, pingsan, dan kematian. Keparahan dampak buruk ini tergantung tingkat dehidrasi yang dialami," paparnya.
Penelitian Hardinsyah di 2008 pada 209 remaja dan 194 orang dewasa di Bandung Barat dan Jakarta Utara menunjukkan, 51,1% remaja berpengetahuan rendah tentang air minum. Hanya 21,4% remaja yang mengetahui empat kegunaan air bagi tubuh, 43,2% yang mengetahui akibat kurang air minum, 44,2% yang mengetahui empat gejala kekurangan air tubuh.
Hanya 35,9% remaja yang tahu bahwa sumber air bagi tubuh juga dapat berasal dari makanan (buah-buahan), dan 34,0% remaja yang mengetahui kapan tubuh membutuhkan air lebih banyak. Hanya 28,6% remaja menjawab benar tentang akibat air yang tidak aman.
"Secara umum pengetahuan orang dewasa tentang air minum lebih baik dibanding remaja, 26,3 % orang dewasa mempunyai pengetahuan yang rendah tentang air minum," tandasnya. Dari segi perilaku atau kebiasaan minum, 62,1% remaja dan 59,8% dewasa lebih menyukai air putih.
Alasan lebih menyukai air putih pada umumnya adalah karena rasa, keamanan, dan kemudahan memperoleh baik pada remaja maupun pada dewasa. Sumber air minum keluarga di daerah penelitian ini pada umumnya berasal dari air galon, air ledeng, air sumur.
Sekira sepertiga dari mereka yang menggunakan air galon adalah galon isi ulang (refill). Lima jenis minuman yang paling disukai selain air putih oleh remaja adalah teh dalam kemasan, teh yang dibuat di rumah, minuman elektrolit, minuman ionisasi dan susu (data ini diurut berdasarkan dari yang paling digemari).
Sedangkan lima jenis minuman yang paling disukai orang dewasa selain air putih adalah teh buatan rumah, kopi buatan rumah, jus dalam kemasan, teh dalam kemasan dan jus yang bukan dalam kemasan. "Sekitar hampir separuh keluarga (45,3%) merasakan ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan air minum keluarga," ucapnya.
Selanjutnya, rata-rata biaya yang dikeluarkan remaja untuk belanja minuman di luar rumah per minggu adalah Rp18.311 dan pengeluaran biaya dari orang dewasa Rp22.454.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian remaja dan orang dewasa yang diteliti menghadapi masalah pemenuhan kebutuhan air minum. Perlu upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya air bagi kesehatan dan perilaku minum yang baik dalam konteks gizi seimbang (balance diet)," jelasnya.(lsi) (sindo//jri)
Sumber : Forum
Tuesday, January 20, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment