Wednesday, January 21, 2009

HIDUP bukanlah sebuah VCD PLAYER !


Cerita ini adalah "kisah nyata" yang pernah terjadi di Amerika.
Seorang pria membawa pulang truk baru kebanggaannya,
kemudian ia meninggalkan truk tersebut sejenak untuk
melakukan kegiatan lain.

Anak lelakinya yang berumur 3 tahun sangat gembira
melihat ada truk baru,ia memukul-mukulkan palu ke truk baru tersebut.
Akibatnya truk baru tersebut penyok dan catnya tergores.
Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan
memukulnya, memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah sang
ayah tenang kembali,dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun
dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari anak yang
hancur tersebut,tetapi ia tetap gagal. Akhirnya dokter memutuskan
untuk melakukan amputasi semua jari pada kedua tangan anak kecil tersebut.
Ketika anak kecil itu sadar dari operasi amputasi
dan jarinya telah tidak ada dan dibungkus perban, dengan polos ia berkata,
"Papa, aku minta maaf tentang trukmu." Kemudian, ia bertanya, "tetapi
kapan jari- jariku akan tumbuh kembali?"

Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan bunuh diri.
Berpikirlah dahulu sebelum
kau kehilangan kesabaran kepada seseorang yang kau cintai.
Truk dapat diperbaiki.
Tulang yang hancur dan hati yang disakiti seringkali tidak
dapat diperbaiki.

Terlalu sering kita gagal untuk membedakan antara
orang dan perbuatannya,

kita seringkali lupa bahwa mengampuni lebih besar
daripada membalas dendam.
Orang dapat berbuat salah. Tetapi, tindakan yang
kita ambil dalam kemarahan akan menghantui kita selamanya.

Tahan, tunda dan pikirkan sebelum mengambil tindakan.
Mengampuni dan melupakan, mengasihi satu dengan
lainnya.

Ingatlah, jika kau menghakimi orang, kau tidak akan
ada waktu untuk mencintainya waktu tidak dapat kembali....

hidup bukanlah sebuah VCD PLAYER, yang dapat di backward dan Forward.....
....
HIDUP hanya ada tombol PLAY dan STOP saja....

jangan sampai kita melakukan kesalahan yang dapat membayangi kehidupan kita
kelak....... ..


sumber:e-mail

0 comments:

Post a Comment