Tokyo-Jepang meluncurkan sejumlah satelit untuk memonitor gas rumah kaca jum’at (23/01) kemarin. Program ini adalah bagian dari misi mendorong usaha negara lain yang sedang mengembangkan program pembuatan satelit.
Peluncuran satelit dengan Roket H-2A ini lepas landas dari pulau kecil Tanegashima, 1000 kilometer selatan Tokyo. Peluncuran sempat tertunda dua hari karena cuaca buruk. Roket ini membawa satelit dengan jumlah paling besar dalam sejarah Jepang.
Satelit utama dijuluki Ibuki (berasal dari dari pengucapan ee-Book KEY), satelit ini memungkinkan para ilmuan menghitung densitas karbon dioksida dan metana dari 56000 lokasi di permukaan bumi. Jepang berharap hal ini akan memberikan sumbangan terhadap usaha global untuk menghambat perubahan iklim.
Pejabat Japan Aerospace Exploration Agency, Takashi Hamazaki mengatakan misi tersebut juga merupakan percobaan Jepang. Jepang meletakkan satelit tersebut bersebelahan dengan peluncuran satelit bisnis dalam menghadapi kompetisi dari Eropa, USA, Rusia, China dan India.
”Sekarang ini terdapat 280 stasiun di dunia yang memonitor kadar gas rumah kaca. Walau berlokasi di Eropa, Jepang dan Amerika Serikat, dan di bagian di dunia lainnya, banyak diantaranya yang tidak mempunyai stasiun observasi”, ujar Takashi Hamazaki.
India juga ikut memanaskan perlombaan misi ke luar angkasa dengan meluncurkan misi roket tak berawak ke bulan pada pertama kalinya bulan oktober 2008.
Jepang mengakui ini adalah satelit komersial pertama yang di pesan awal bulan ini. Agen Luar Angkasa Korea Selatan meminta Industri Alat Berat Mitsubishi untuk meluncurkan KOMsat-3, yang didesain untuk mengambil gambar bumi. Peluncurannya akan dilaksanakan tahun 2011 atau 2012
Sumber : Forum
0 comments:
Post a Comment